on Jumat, 18 April 2014
Sukses itu butuh Kerja Keras
Oleh : Khusnul Abid

kehidupan manusia itu pada dasarnya sangat mulia. Oleh karenanya dibutuhkan gaya hidup yang optimal guna mewujudkan daya cipta manusianya. Kerja keras adalah salah satu modal untuk melancarkan kesuksesan nyata yang dibangun atas dasar kesadaran. Sebuah usaha yang dibungkus dengan kerja keras adalah upaya manusia yang sangat baik, apalagi hal itu dilakukan dengan penuh tanggungjawab.
Sejak kecil manusia memiliki memang sudah diciptakan untuk berusaha dan terus berusaha. Lihat saja contohnya, yaitu bayi. Bayi mulai dari kecil sudah mendapat pelatihan khusus dari orang tua atau orang disekelilingnya. Mulai belajar tersenyum, menangis, bahkan manja. dari sisi inilah mulai yang namanya peradaban pekerja keras dari sudut pandang manusia. Konsekuensi logis yang harus diterima ketika bekerja keras adalah tentunya akan banyak sekali segala godaan dan rintangan yang menggoda.
dengan demikian dapat dipastikan bahwa mencapai titik kesuksesan bisa seperti halnya membalikkan telapak tangan atau juga seperti membalikkan gunung sekalipun. Tetapi sejatinya realita hari ini banyak sekali anyaman kegagalan yang kerap dicapai manusia menuju titik keberhasilannya. Padahal ketika orang sudah menyerah dengan usaha yang dilakukannya, belum tentu usaha selanjutnya gagal pula. Terkadang usaha selanjutnya malah akan lebih berhasil.

on Selasa, 08 April 2014
 



 By : Khusnul Abid
Science Communication


"Hidup Bukanlah Rekayasa"
Hirup pikuk arah kehidupan manusia ini bergantung pada dinamika kehidupannya. Di dalam menentukan arah dan jalur pikiran tersebut dibutuhkan sebuah pemikiran yang tandas dan jelas, sehingga hidup ini bukan berorientasi pada rekayasa hedonisme semata. Multikulturalisme sebagai bahan rujukan manusia itu sendiri. Mulai dari banyaknya potensi budaya, tradisi, agama yang terkemas dalam Bhineka Tunggal Ika Indonesia.
Berbangga pada diri dan juga pada bangsa, itu merupakan bentuk peduli kita terhadap hidup ini. Selain itu, komponen-komponen diri yang tercipta dalam bentuk kepribadian patut kiranya menjadi insan yang berbudi luhur, insan yang mempunyai prinsip kuat yang menjalar dalam kehidupan sehari-harinya. Hidup ini bukanlah rekayasa yang dikonsep oleh Tuhan, namun hidup ini memberikan arti bagaimana seorang makhluk kenal dan tahu siapa Tuhannya.
Hal-hal yang bersifat tabu pada hari ini adalah banyak orang yang menganggap hidup hanya sebuah permainan, apalagi hidup dijadikan sebagai sebuah sandiwara belaka. Di dalam alam liberalisme manusia memposisikan dirinya sebagai makhluk yang kuat, hebat, dan juga paling cerdas. Secara alamiah memang benar demikian. Akan tetapi sifat-sifat manusia juga bisa lebih nista seperti halnya "hewan" yang tak berpendidikan.
Di dalam tulisan ini, penulis mencoba membuat spektrum yang berupa gagasan, agar nantinya solidaritas  antar sesama manusia bisa tetap saling terjaga. Begitu pula hubungan manusia dengan Tuhannya agar lebih harmonis.